Sejarah dan perkembangan olahraga Saba di tanah air memang tidak sepopuler olahraga-olahraga lainnya seperti sepak bola atau bulu tangkis. Namun, olahraga tradisional ini memiliki nilai sejarah yang sangat kaya dan telah menjadi bagian penting dari budaya Indonesia.
Saba merupakan olahraga tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Sejarahnya dapat ditelusuri hingga zaman kerajaan Mataram pada abad ke-8. Menurut Dr. Djoko Soebagjo, seorang pakar sejarah olahraga Indonesia, Saba awalnya dimainkan sebagai sarana latihan perang bagi prajurit keraton.
Perkembangan Saba di tanah air terus mengalami peningkatan seiring dengan semakin banyaknya turnamen dan kompetisi yang diselenggarakan. Menurut Bambang Surya, Ketua Federasi Saba Indonesia, minat masyarakat terhadap olahraga tradisional ini semakin meningkat dan sudah banyak klub Saba yang didirikan di berbagai daerah.
Meskipun demikian, Saba masih belum mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah maupun masyarakat luas. Hal ini disayangkan oleh Prof. Dr. Slamet Riyadi, seorang ahli olahraga tradisional, yang mengatakan bahwa Saba memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
Namun, bukan berarti tidak ada upaya untuk memajukan olahraga Saba. Beberapa komunitas dan organisasi mulai aktif mengadakan pelatihan dan workshop untuk meningkatkan kualitas atlet-atlet Saba. Menurut Eko Prasetyo, seorang pelatih Saba terkemuka, pengembangan olahraga ini membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak.
Dengan sejarah yang kaya dan potensi yang besar, olahraga Saba di tanah air masih memiliki masa depan yang cerah. Dengan dukungan dan perhatian yang cukup, siapa tahu suatu hari nanti Saba bisa menjadi olahraga yang populer dan diakui di kancah internasional.